RSS

Organ Ekskresi Manusia : Ginjal

A.      Organ Ekskresi Manusia
Manusia memiliki organ atau alat-alat ekskresi yang berfungsi membuang zat sisa hasil metabolisme. Organ atau alat-alat ekskresi pada manusia terdiri dari : ginjal, kulit, hati , dan paru-paru.
Ginjal
Terletak di rongga perut sebelah kana dan kiri ruas-ruas pinggang. Berjumlah sepasang dengan berat pada umumnya o.5 % dari berat tubuh manusia. Unit terkecil penyusun ginjal adalah nephron/nefron yang  jumlahnya jutaan buah. Memiliki ukuran panjang sekitar 11 cm dan ketebalan 5 cm.

Ø  Bagian-bagian ginjal :
·         Kortex merupakan kulit terluar dari ginjal yang tersusun jutaan nefron. Setiap nefron terdiri dari : Badan Malphigi yang tersusun atas kapsula bowman dan glomerulus. Kapsula bowman berbentuk mangkuk yang mengelilingi glomerulus, sedangkan glomerulus merupakan anyaman pembuluh kapiler.
·         Medulla merupakan bagian tangah dari ginjal yang tersusun atas tubulus kontortus. Tubulus kontortus ini terbagi manjadi 3 bagian yaitu : yubulus kontortus proximal, lengkung henle, tubulus kontortus distal.
·         Pelvis Renalis merupakan bagian rongga ginjal yang merupakan muara dari tubulus kontortus yang disebut tubulus kolektivus.
Ø  Proses Pembentukan Urine
Terdiri dari 3 tahap yaitu :
·         Filtrasi
Merupakan proses penyaringan sel-sel darah yang terjadi di daerah glomerulus.
·         Reabsorbsi
Merupakan proses penyerapan kembali zat-zat yang masih dapat bermanfaat bagi tubuh.
·         Augmentasi
Merupakan proses penambahan zat-zat yang sudah tidak terpakai/ zat sisa dalam tubuh. Dalam urine mengandung zat-zat seperti : air sebanyak 95%, urea, ammonia, zat warna empedu (bilirubin dan biliverdin), garam mineral, terutama NaCl (Natrium Chlorida), zat-zat yang bersifat racun seperti sisa obat dan hormone

Ø  Gangguan pada ginjal
·         Nefritis : disebabkan gangguan pada nefron karena infeksi kuman, akibatnya kadar ureum dalam darah meningkat. Nefritis dapat menimbulkan uremia, yaitu adanya uriene yang masuk dalam darah, sehingga menyebabkan penyerapan air ternggangu dan tertimbun di kaki yang disebut oedema.
·         Diabetes insipidus (penyakit kuning), disebabkan tidak ada hormone ADH, akibatnya urine meningkat.
·         Albuminuria : disebabkan adanya protein dalam urine, akibatnya kerusakan atau iritasi sel ginjal karena infeksi.
·         Batu Ginjal : disebabkan kekurangan minum dan sering menahan kencing, akibatnya mengendap manjadi batu ginjal.
·         Polyura : yaitu urine yang dikeluarkan sangat banyak dan encer, disebabkan kemampuan nefron untuk mengadakan reabsorbsi gagal.





0 komentar:

Posting Komentar